Bali memiliki sejarah panjang menyangkut penyembuhan secara tradisional. Praktek ini menggunakan tumbuhan herbal, rempah-rempah alami, terapi holistik dan terapi yang berdasarkan pada kepercayaan di zaman kuno untuk menyembuhkan penyakit fisik dan mental.
Beberapa tabib telah belajar seni penyembuhan tradisional mulai dari mempelajari kitab suci kuno, atau berlatih dengan seorang guru. Sementara beberapa tabib lainnya telah menerima ilham dan menyembuhkan orang lain dengan bantuan ilahi secara spiritual. Kedua jenis tabib ini memiliki tempat terhormat di masyarakat Bali. Tabib dapat memasuki kondisi trance (alam bawah sadar) untuk menemukan akar penyebab masalah dan memberikan obat yang berasalkan dari tanaman atau tumbuhan herbal kepada pasien, atau metode penyembuhan melalui pijatan kepada pasien yang sedang sakit, dan bahkan dengan memberikan daftar persembahan yang harus dibuat oleh pasien sebagai syarat untuk kesembuhan.
Banyak rumah-rumah di Bali yang memiliki tanaman herbal dan pohon penyembuhan dasar. Tumbuhan atau tanaman herbal Ini dibuat menjadi obat seperti minuman herbal (loloh - di mana daun dilumatkan dan dicampur dengan air), tapal (boreh - herbal dan akar dioleskan pada kulit), atau bahkan campuran yang dikunyah yang meludah pada pasien (sepuk). Namun penyembuhan bukan hanya obat tanaman, tetapi juga penyembuhan energi.
Orang Bali hidup dalam dua dunia: dunia yang terlihat atau sadar disebut sekala dan dunia gaib yang disebut niskala. Adalah tugas balian untuk membantu pasien mengembalikan keseimbangan di kedua dunia. Seringkali masalahnya terletak pada leluhur, yang dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan kerusakan nyata jika tidak diperlakukan secara teratur dengan suguhan dan persembahan favorit mereka. Tabib dapat memasuki kondisi alam bawah sadar untuk menemukan akar penyebab masalah dan memberikan obat tanaman kepada pasien, pijatan atau memberikan daftar persembahan yang harus dibuat oleh si pasien sebagai syarat agar bisa sembuh.