Ketika orang berbicara atau mendengar kata Bali, mereka biasanya berpikir tentang pemandangan yang terkenal dan menakjubkan: sawah yang tak berujung, pantai pasir putih yang indah, tempat berselancar yang luar biasa, Pura -pura besar, gunung dan banyak seni yang sering dilakukan oleh orang Bali dan hal lainnya.
Bali adalah tujuan wisata yang memiliki begitu banyak hal untuk dipertimbangkan jika anda mencoba menemukan budayanya lebih dalam. Ini adalah tempat di mana anda dapat menggabungkan setiap kesenangan sambil menemukan budaya yang luar biasa dan nilai kebaikan manusia yang tidak bisa dibayangkan oleh siapa pun.
Karakteristik utama orang Bali adalah seni untuk menggabungkan kebijaksanaan dan keingintahuan orang yang mereka temui. Orang asing disambut dengan baik oleh penduduk setempat yang sangat hangat dan penuh hormat. Kebaikan ini disebabkan oleh pengaruh budaya agama mereka yang merupakan bagian penting dari kebiasaan sehari-hari mereka. Agama ini sangat penting bagi sebagian besar orang Bali, mereka benar-benar rajin dengan semua persembahan dan upacara harian yang dilaporkan pada jadwal agama mereka. Itu bisa menjelaskan mengapa pulau itu disebut "Pulau Dewata": agama ada di mana-mana, terlihat di jalanan dan berlabuh dalam kehidupan sehari-hari.
Agama Hindu Bali tidak sama dengan agama di India. Di Bali, agama ini diadaptasi dan terinspirasi oleh pengaruh kepercayaan adat kuno. Di desa-desa tradisional yang disebut "Bali Aga", tradisi asli ini lebih ada. Agama menjaga hubungan dekat dengan alam dan leluhur. Setiap elemen (pohon, hutan, sawah ...) adalah milik roh, dihormati oleh altar tempat banyak persembahan diberikan.
Setiap desa memiliki 3 kuil, satu didedikasikan untuk leluhur, satu didedikasikan untuk kematian yang menjaga kuburan dan yang terakhir disebut "Pura Desa" yang merupakan jantung spiritual desa. Secara total, Bali menghitung tidak kurang dari 5.717 candi.
Di setiap kuil, anda bisa melihat kain dengan ubin hitam dan putih yang menghiasi patung-patung itu. Bagi Hindu Bali, dunia adalah tempat di mana kebaikan dan kejahatan hidup bersama, keseimbangan di antara keduanya penting. Kain ini adalah simbol keseimbangan ini, semakin menjadi abu-abu dengan persimpangan dua warna.